Sejarah

Universitas Islam Indonesia (UII) didirikan pada tanggal 8 Juli 1945 bertepatan dengan 27 Rajab 1364 Hijriah, Jadi persis 40 hari sebelum Indonesia merdeka. Semula UII dikenalkan dengan nama Sekolah Tinggi Islam (STI), dan berkedudukan di Jakarta, Tetapi karena terjadi agresi Belanda beberapa waktu setelah proklamasi kemederkaan dan mengingat pengurus STI saat itu terdiri dari pimpinan negara dan pemerintah, pada tahun 1946 STI hijrah ke Yogyakarta, mengikuti kepindahan ibukota Negara Republik Indonesia. Dalam perjalanannya pada tahun 1948, untuk meningkatkan fungsi STI maka nama STI berubah menjadi Universitas Islam Indonesia.

Organisasi alumni UII dilahirkan melalui musyawarah Dewan Mahasiswa dan Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (DM dan MPM) yang dihadiri oleh beberapa alumni UII seperti Siswo Wiratmo, SH, Taufiq Halim, SH, Drs. Dairi Azis, Imam Suhadi, SH. dan M. Mansur, SH. Tanggal dilahirkan/didirikannya organisasi tersebut adalah tanggal 19 Mei 1967 yang bertepatan dengan 11 Safar 1387 H. Nama yang dipilih untuk organisasi tersebut adalah Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia yang kemudian lazim disingkat IKA UII.

Kelahiran Keluarga Alumni UII waktu itu telah disertai dengan perangkatnya yang utama yaitu Anggaran Dasar dan Pengurus (sementara) yang diketuai oleh Imam Suhadi, SH dengan Sekretaris Taufiq Halim, SH.

Lahirnya Keluarga Alumni dilatar belakangi oleh adanya dorongan kuat dan rasa tanggungjawab alumni untuk ikut membina dan membangun almamaternya. Musyawarah pertama yang berlangsung di Kaliurang tanggal 19 Mei 1967 telah memberikan mandat kepada para perintis atau pengurus sementara untuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan agar satu tahun kemudian dapat menyelenggarakan musyawarah alumni yang lebih sempurna dan lebih lengkap untuk membentuk pengurus Keluarga Alumni yang definitif.

Lahirnya Keluarga Alumni dilatar belakangi oleh adanya dorongan kuat dan rasa tanggungjawab alumni untuk ikut membina dan membangun almamaternya. Musyawarah pertama yang berlangsung di Kaliurang tanggal 19 Mei 1967 telah memberikan mandat kepada para perintis atau pengurus sementara untuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan agar satu tahun kemudian dapat menyelenggarakan musyawarah alumni yang lebih sempurna dan lebih lengkap untuk membentuk pengurus Keluarga Alumni yang definitif.